Kamis, 01 November 2012

MAKALAH MANUSIA DAN UDARA (ATMOSFER)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Jenis atau spesies manusia yang ada sekarang, sebagai makhluk yang ditakdirkan hidup didarat ( terestis ) langsung berpijak di atas permukaan tanah. Namun, lingkungan hidupnya tidak hanya semata-mata sebagai media lingkungan tanah (litosfer) saja, akan tetapi dari dua media lingkungan lainnya, yaitu air (hidrosfer) dan udara (atmosfer) manusia dapat memperoleh sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 
Atmosfir telah dieksploitasi oleh manusia dalam berbagai kebutuhan untuk menjalani hidup, yaitu sebagai : (1) sumber oksigen untuk pernapasan, (2) tempat pembuangan karbondioksida sisa pernapasan, dan (3) tempat  pembuangan uap air yang dilepaskan dari pernapasan dan berkeringat. Makalah ini bertujuan untuk memberikan manfaat udara bagi keperluan manusia, serta pencemaran yang terjadi dengan berbagai akibat yang terjadi bagi manusia yang ada di atmosfir bumi ini.dengan demikian  semua akan dibahas pada makalah yang telah kami buat berikut ini!

1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Resyi A. Gani, S.Kom.,M.Pd. selain itu untuk bahan presentasi di dalam kelas dan memberikan suatu pengetahuan tentang Manusia dan Udara (Atmosfer) kepada mahasiswa.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
a. Menjelaskan Kebutuhan Udara dalam Kehidupan Organisme ?
b. Menjelaskan Atmosfer Bumi ?
c. Menjelsakan Pengelolaan Udara ?
d. Menjelaskan Tujuh Pencemaran Utama ?
e. Menjelaskan Hujan Asam ?
f. Menjelaskan Penipisan Lapisan Ozon ?
g. Program Pengendalian Pencemaran ?


1.4  Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode pustaka, yaitu dengan  melihat sumber dari buku dan internet. 
1.5 Sistematika Penulisan
Berikut adalah sistematika penulisan makalah ini:
BAB I   Pendahuluan terdiri atas latar belakang, tujuan, rumusan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan terdiri atas kebutuhan udara dalam kehidupan organisme, atmosfer bumi, pengelolaan udara, pencemaran udar,  tujuh pencemaran utama, hujan asam,penipisan lubang ozon, program pengendalian pencemaran.  
BAB III Penutup terdiri atas simpulan.

Untuk mempertanggungjawabkan penulisan disertai daftar pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Udara Dalam Kehidupan Organisme
Makhluk hidup membutuhkan udara (atmosfir) baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan langsung adalah sebagai sumber keberadaan oksigen dan pembuangan karbondioksida dan uap air dalam pernapasan, serta bagian dari nisia. Sedangkan kebutuhan tidak langsung adalah udara sebagai media berbagai macam komponen abiotik penyusun ekosistem, antara lain yang terpenting adalah :
1. Sebagai medium perambatan radiasicahaya matahari yang energinya diperlukan oleh tanaman hijau.
2. Cahaya matahari yang merambat di udara.
3. Udara sangat berperan besar dalam menentukan iklim, musim, dan cuaca yang sangat menentukan bagi lingkungan tempat hidup semua makhluk.
4. Sebagai medium perambatan gelombang bunyi ( alami, dan eloktromagnetik yang sebagian besar dibuat oleh manusia ), sehingga makhluk hidup dapat mendengar suara yang sangat penting dalam komunikasi dengan lingkungannya.
2.2 Atmosfir Bumi
Sebagian besar udara kita terdiri dari campuran gas, terutama oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan uap air. Oksigen dibutuhkan oleh semua makhluk yang aerob untuk bernapas, karbon dioksida dibutuhkan dalam fotosintesis tumbuhan, dan nitrogen oleh metabolisme bakteri nitrat, sehingga dihasilkan ion-ion nitrat yang menyuburkan tetumbuhan (terutama dibutuhkan untuk pembentukan protein ). 
Makin tinggi dari permukaan bumi kerapatan molekul-molekul penyusun udara makin berkurang. Oleh sebab itu, burung yang hidup aerilal tidak akan dijumpai pada ketinggian yang jauh dari permukaan bumi. Keberadaan uap air di atmosfir sangat menentukan perubahan cuaca.
2.2.1 Pemanfaatan Atmosfir
Selain digunakan sebagai media lingkungan untuk pengambilan oksigen dan pelepasan (pembuangan) karbon dioksida pernapasan, atmosfir dimanfaatkan oleh manusia untuk transportasi, dan komunikasi.
1. Kita membutuhkan udara yang bersih
Sebagai media lingkungan, udara atau atmosfir tidak lagi memberikan kenyamanan bagi manusia, ataupun makhluk lain, jika udara telah tercemar, artinya , udara tidak lagi bersih seperti yang terjadi saat ini di kota-kota besar. Pada udara yang bersih kita dapat merasakan bernapas drengan nyaman, suhu dalam keseharian tidak menyebabkan kita terlalu kegerahan atau sebaliknya kedinginan, dan tidak ada bau yang tidak sedap atau merangsang kita untuk batuk.  Saat ini udara bersih hanya dapat dijumpai di tempat-tempat yang jauh dari hiruk-pikuknya teknologi yang digunakan pada setiap kegiatan manusia.
Pengotoran atau pencemaran udara dapat terjadi karena peristiwa alam yang memang bersifat alami, seperti hujan abu karena gunung meletus, suhu dan gelombang panas, asap karena kebakaran hutan (alami, lebih jarang terjadi), dan sebagainya. Pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh limbah proses teknologi yang di buang ke media lingkungan udara. Salah satu contoh adalah pencemaran Nitrogen Oksida/dioksida (NOX) yang dikeluarkan bersama asap sebagai gas buang oleh kendaraan dan alat-alat pabrik yang menggunakan mesin motor bakar.
Ketika kita menarik napas (inhalasi), udara yang tercemar akan memberikan pengaruh pada paru dan saluran pernapasan, dan selanjutnya zat pencemar itu dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh pada peredaran darah kita.
Gas-gas yang mencemari udara dapat masuk ke dalam paru sampai pada bagian jaringan paru yang paling dalam. Gas-gas ini meliputi gas anorganik, antara lain SO2, CO2, dan nitrogen dioksida (NO2).
Di dalam ruangan, pencemaran udara juga berbahaya bagi kesehatan. Sumber utamanya, terutama pada negara yang berkembang, adalah pembakaran arang dan biomassa yang digunakan untuk memasak dan pemanasan di rumah tangga yang biasanya tidak dilakukan dengan pembakaran terbuka, tanpa memiliki cerobong asap. Menurut perkiraan data dunia jumlah kematian karena pencemaran udara di udara terbuka dan ruang tertutup hampir seimbang (3juta dan 2,7 juta penduduk).
Jenis zat pencemar udara yang lain adalah ozon (O3), asap tembakau, dan radiasi ion. Bahkan kematian karena kanker paru disebabkan oleh udara tembakau yang terjadi pada orang dewasa buka perokok mencapai 20 sampai 30%.
2. Udara media untuk transportasi dan komunikasi
Di era teknologi interaksi antar manusia, yang diwujudkan dengan komunikasi dan transportasi, kian hari kian meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Udara atau atmosfir adalah media lingkungan yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai media untuk komunikasi dan tranportasi tersebut. Tabel berikut ini merupakan contoh atmosfir dan komponen yang ada di dalamnya yang dapat dieksploitasi.
Tabel 5.1
Benda-benda, Lapisan, dan Pemanfaatan Atmosfir
No Benda Lapisan
Ketinggian dari permukaan bumi Fungsi/Pemanfaatan
1. Gunung Fuji 3.776 m
2. Gunung Mount Everest 8.848 m
3. Pesawat terbang militer dan komersial Sampai 5.000 m Pertahanan dan transportasi
4. Awan Kumulonimbus 15 km Menyebabkan petir dan hujan
5. Awan warna-warni 25 km
6. Radio sonde 25 km Stasion cuaca miniatur
7. Troposfer 8-17 km
8. Ozon 25-30 km
9. Stratosfer 8-48 km
10. Awan pijar malam 75 km
11. Lapisan D 80-85 km Memantulkan gelombang radio
12. Lapisan E 100-110 km Memantulkan gelombang radio
13. Bintang jatuh dan meteor 60-140 km
14. Awan aurora 115-150 km
15. Roket cuaca 60-180 km Pemantauan dan penelitian cuaca
16. Satelit cuaca/komunikasi 700-1500 km Pemantauan dan penelitian cuaca, dan komunikasi : radio.tv, telepon, dan internet


3. Dinamika (perubahan) Atmosfir dan dampaknya bagi kehidupan
Selain dua kegiatan yang bersifat eksploitatif tersebut, terutama kegiatan transportasi dan kehidupan manusia pada umumnya sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di atmosfir, yakni berturut-turut dari yang besar ke kecil adalah: iklim-musim-cuaca. Cuaca, yang meliputi tiga faktor utama : suhu udara, kelembaban, dan tekanan udara (penyebab timbulnya angin), selalu mengalami perubahan setiap saat. 
Cuaca satu tempat dengan tempat lain di bumi ini memiliki perbedaan. Dinamika atau perubahan tiga faktor merupakan penentu cuaca yang dapat meliputi daerah yang luas maupun sempit, tergantung pada intensitas ketiga faktor tersebut. Akibat interaksi tiga faktor itu dapat menentukan suatu daerah itu dalam keadaan hujan, kekeringan, dingin, panas, dan bahkan sampai pada kondisi yang oleh manusia dianggap sebagai hal yang merugikan, seperti : hujan badai, tornado, gelombang pasang, gelombang cuaca panas. Hasil pantauan tiga faktor utama tadi dapat digunakan untuk menentukan pemetaan cuaca harian dan prakiraan yang akan terjadi.
Di negara-negara maju, penduduknya sangat memperhatikan prakiraan cuaca yang setiap hari disebarluaskan oleh suatu lembaga meteorologi (di indonesia BMG = Badan Meteorologi dan Geofisika),. Di indonesia barangkali baru terbatas pada badan atau perusahaan di bidang transportasi saja, khususnya transportasi udara laut, yang memanfaatkannya, sedangkan masyarakat awam (penduduk) belum.
2.3 Pengelolaan Udara
Bagian udara yang dibutuhkan untuk kehidupan bumi 95% berada di lapisan troposfir, yaitu bagian atau lapisan atmosfir bumi yang mempunyai ketebalan delapan sampai 12 kilometer di atas permukaan bumi. Pengelolaan udara menjadi sangat penting bagi kehidupan, karena setiap saat makhluk hidup bernapas. Oleh sebab itu, pengelolaan udara harus dibedakan dengan pengelolaan air maupun pengelolaan tanah.
Jika dalam pengelolaan air kita dapat melakukan pengolahan (teatment) limbah untuk mencegah pencemaran, tetapi mangadakan pengolahan udara yang telah tercemar adalah pekerjaan yang tidak ekonomis karena sifat fisik udara yang segar mudah menyebar ke wilayah yang lebih luas dalam waktu yang singkat. Pengelolaan udara terhadap pencemaran lebih mengutamakan pada pendekatan input.
Komposisi atmosfir bumi, sepanjang sejarah perjalanan bumi kita, ternyata ytidak pernah tetap. Lambat laun, oleh kegiatan fotosintesis dan pernapasan aerob makhluk hidup bumi yang ada waktu itu, komposisi atmosfir mengalami perubahan. Kegiatan manusia dengan teknologinya dapat menyebabkan perubahan komposisi atmosfir. Jika terjadi perubahan komposisi ini, maka sebagai tanda biasanya adalah terjadi perubahan cuaca dan musim.
Udara mudah mengalami pencemaran apabial banyak kegiatan manusia yang menghasilkan bahan limbah yang dibuang ke udara. Pengendalian terhadap pencemaran udara lebih menekankan pada pendekatan input, antara lain dengan upaya :
1. Menekankan pertumbuhan populasi manusia, memperkecil penghamburan dan penggunaan energi di pabrik dan mobil agar kontaminasi partikel (dalam bentuk gas) yang berbahaya ke dalam udara dapat dikurangi;
2. Menggantikan energi minyak dengan sumber energi lain, seperti: nuklir, cahaya matahari, angin, dan panas bumi;
3. Gunakan batubara yang telah dibuat gas atau dicairkan;
4. Memperkecil penggunaan mobil pribadi dan mengutamakan angkutan massal dan “para-transit”;
5. Arahkan pemilihan kendaraan bermesin pada jenis yang irit bahan bakar;

Pendekatan output, walaupun sebenarnya tidak ekonomis, juga dapat dilakukan dengan cara :
1. Bebaskan asap buangan dari cerobong asap pabrik dan mobil dari partikel pencemar udara, misalkan dengan penggunaan penyaring atau elektrostatik presipitator.
2. Cerobong asap dibuat lebih tinggi lagi, sehingga buangan asap langsung masuk ke lapisan inversi udara.
3. Lakukan pengendalian pembuangan pencemar udara dengan metode “intermitten”, yakni jika alat pendektesi pencemaran udara sudah menunjukan batas kadar maksimum maka semua kegiatan yang mencemari udara (pabrik, mesin-mesin) harus dihentikan. Pengaktifan kembali kegiatan ini setelah kadar zat pencemar telah turun kembali.
4. Lakukan pemasangan alat tambahan pada mesin mobil, sehingga pembakaran mobil menjadi sempurna.

2.4 Pencemaran Udara 
Dalam diktum yang digunakan sebagai sebagai dasar pertimbangan untuk peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara disebutkan bahwa:
1. Bahwa udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusia serta perlindungan bagi mahluk hidup lainnya.
2. Bahwa agar udara dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi lingkungan hidup, maka udara perlu dipelihara, dijaga dan dijamin mutunya melalui pengendalian pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat karena peristiwa alam yang bersifat alami, seperti: hujan abu karena gunung meletus, suhu dan gelombang panas, asap karena kebakaran hutan, dan sebagainya. Pencemaran udara yang terbesar adalah proses pembakaran dari mesin-mesin yang digunakan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Salah satu contoh adalah Nitrogen Oksida/dioksida (NOx) yang dikeluarkan bersama asap sebagai gas buang oleh kendaraan dan alat-alat pabrik dengan menggunakan mesin motor bakar.
Pencemaran udara dapat menyebabkan kanker dan dampak kesehatan serius, menyebabkan hujan asam, mengurani daya perlindungan lapisan ozon di atmosfer bagian atas dan berpotensi untuk turut berperan dalam perubahan iklim di dunia.pencemaran lebih mempengaruhi anak-anak dari pada orang dewasa, dan anak-anak miskin yang terpapar pada lebih banyak pencemar dan daerah dengan tingkat pencemaran yang lebih tinggi adalah yang paling terpengaruh.

2.5 Tujuh Pencemar Utama
1. Benda Partikulat 
Zat ini sering disebut dengan asap atau jelaga. Partikolat ini  merupakan pencemar udara yang mudah terasakan ,  dan biasanya juga paling berbahaya. Sebagian benda partikular keluar dari cerobong pabrik seagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah “partikel-partikel halus” butiran-butiran yang begitu kecil sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Sebagian besar partikel halus ini terbentuk dengan pencemar lain, terutama sulfur dioksida dan nitrogen dioksida, dan secara kimiawi berubah dan membentuk zat-zat nitrat dan sulfat.
2. Sulfur Dioksida
Emisi sulfur dioksida terutama timbul dari bahan bakar fosil yang mengandung beleran, trerutema batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik atau pemanasan rumah tangga. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma dan penyakit saluran pernapasan. Karena gas inni menetap di udara, maka dapat bereaksi dan membentuk partikel-partikel halus dan zat yang bersifat asam.
3. Ozon atau Asap Kabut Fotokimiawi
Ozon, terdiri dari beratus zat kimiawi yang terdapat dalam asap kabut, terbentuk ketika hidrokarbon pekat di perkotaan bereaksi dengan nitrogen oksida. Ozon merupakan zat oksidan yang begitu kuat sehingga beberapa kota menggunakannya sebagai desinfektan pasokan air minum. Penelitian yang dilakukan  di laboratorium pada hewan percobaan, membuktikan bahwa ozon dapat menyebabkan luka dan kerusakan sel yang mirip dengan yang diderita para perokok. Karena emisi nitrogen oksida  dan hidrokarbon  semakin meningkat, tingkat ozon dipedesaan telah berlipat dua, dan kini mendekati tingkat membahayakan bagi spesies.
4. Karbon Monoksida
Karbon monoksida dapat menyebkan berbagai dampak, antara lain reduksi berat badan janin dan meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak. Asap kendaraan merupakan sumber hampir seluruh CO yang dikeluarkan di banyak daerah perkotaan. Kebanyakan negara berkembang mengalami kenaikan tingkat CO, seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan dan kepadatan lalu lintas.
5. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida yang terjadi ketikan panas pembakaran menyebabkan bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara memberikan berbagai ancaman bahaya. Zat nitrogen oksida ini sendiri menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi di atmosfer, zat ini membentuk partikel-partikel nitrat halus yang menembus bagian terdalam paru-paru. Partikel-partikel ini pula, jika bergabung dengan air  baik air diparu-paru atau uap air di awan akan membentuk asam.
6. Hidrokarbon
Zat ini kadag-kadang disebut sebagai senyawa organik yang mudah menguap, dan juga sebagai gas organik reaktif. Hidrokarbon merupakan uap bensin yang tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna.jeis-jenis hidrokarbon lain, yang sebagian menyebabkan leukimia, kanker, atau penyakit-penyakit serius lain, berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian sampai zat penghilang lemak untuk industri.
7. Timbal
Logam bewarna abu-abu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya baginanak usia 6 tahun, yang biasanya tertelan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah.dampak tang ditimbulkan oleh logam berat ini akan merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa dan menghilangkan konsentrasi. Sumber utama timah adalah asap kendaraan berbahan bakar bensin yang mengandung timah, maka pencemar ini dapat ditemui ddimana ada gas buang mobil, truk, dan bus.

2.6 Hujan Asam
Hujan asam merupakan istilah umum untuuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfer ke bumi. Turunnya asam dari atmosfer ke bumi bukan hanya dalam kondisi basah saja tetapi juga kering. Sehingga dikenal pula istilah deposisi basah dan deposisi kering..
1. Deposisi basah mengacu pada hujan asam, kabut dan hujan salju.
2. Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:

Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisis es kutub. Terlihat turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Untuk mengukur keasaman air digunakan pH meter. Air murni menunjukkan pH 7,0 sedangkan air asam memiliki pH kurang dari 7,0 dan air basa menunjukkan pH lebih dari 7,0. Air hujann normal memang agak asam, sekitar  5,6 karena karbon dioksida dan air bereaksi membentuk asam lemah. Hujan dikatakan hujan asam jikan telah memiliki pH dibawah 5,0. Makin rendah pH air hujan  maka makin berat dampaknya bagi mahluk hidup.

2.7 Penipisan Lubang Ozon
Ozon di lapisan atas, terbentuk secara alami dan melindungi bumi. Namun zat kimia buatan manusia telah merusak lapisan tersebut, sehingga menimbulkan penipisan lapisan ozon. Zat kimia itu dikenal dengan ODS, diantaranya CFCs, HCFCs, halons methyl bromide, carbon tetrachloride dan methyl chloroform. CFC merupakan faktor yang paling utama penipisan lapisan ozon. Di udara zat ODS terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh ODS dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan ODS melampaui troposfer dan kemudian mencapai statosfer. Di statosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, ODS pecah dan melepaskan molekul klorin dan bromin, yang dapat merusak lapisan ozon. Para peneliti memperkirakan bahwa satu atom klorin dapat merusak 100.000 molekul ozon.
2.7.1 Pemanasan Global
Pemanasan global berkaitan dengan efek rumah kaca. Rumah kaca adalah bangunan yang biasa dibuat oleh para ilmuan, yang kemudian disebarluaskan untuk kepentingan budidaya, untuk mempertahankan suhu ruangan agar tetap nyaman bagi tumbuhan selama musim dingin di negara subtropis. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global adalah pembalakan liar atau penebangan hutan-hutan yang ada di muka bumi. Akibatnya hutan yang seharusnya menyerap CO2 mengalami penurunan luas dan jumlah pohon. Maka CO2 akan mengalamu penumpukan di atmosfer. Suhu udara di atas permukaan bumi akan meningkat, dan inilah yang disebut pemanasan global. Dampak pemanasan global adalah mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan serta mencairnya salju di puncak gunung-gunung tinggi.

2.7.2 Udara dalam Ruangan
Gangguan kenyamanan dan kesehatan dapat dialami oleh manusia yang melakukan aktivitas di ruangan tertentu. Sebagai contoh antara lain:
1. Ruang kerja di pabrik
Harus diperhatikan suhu dan bebas dari pencemaran yang dimungkinkan  oleh proses produksi.
2. Ruang tempat berkumpul banyak orang
Makin banyak orang maka udara semakin pengap karena CO2 yang dibebaskan dari pernapasan memenuhi ruangan.
3. Ruang keluarga atau ruang kerja
Dalam ruang kerja dilengkapi dengan AC, namun ruangan tersebut tertutup rapat. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa gangguan kesehatan yang salah satunya  adalah ditimbulkan oleh zat-zat yang dikeluarkan oleh sejenis jamur  yang hidup di dalam alat pendingin tersebut.

2.8 Program Pengendalian Pencemaran
Penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan lebih banyak pencemaran udara dari pada kegiatan lain apapun. Gas buang dari mesin motor bakar menimbulkan hampir separo oksida nitrogen, dua pertiga CO, dan separo hidrokarbondi kota-kota industri, di samping hampir seluruh timah di negara-negara berkembang. Di sebagian besar negara berkembang, sumber pembangkit tenaga pemanas menimbulkan sampai dua pertiga emisi sulfur dioksida, dan antara sepertiga sampai setengah emisi total pencemar udara yang lain. Jadi dua prioritas utama bagi program pengendalian pencemaran adalah kendaraan bermotor dan sumber pembangkit tenaga, walaupun di beberapa negara berkembang pusat perhatian utama adalah pengendalian pencemaran yang timbul dari penggunan batu bara murah yang banyak di guankan untuk memasak dan alat pemanas rumah tangga. Kecuali di kota-kota dengan sarana transportasi utamanya masih banyak penduduk bersepeda dan berjalan kaki, pencemaran udara pasti bersumber dari pipa knalpot motor/skuter, mobil, truk, dan bus. Namun di kota-kota yang masih di dominasi oleh sepeda itu, jumlah mobil kini juga semakin meningkat. Lebih dari 500 jt mobil dan kendaraan umum kini memadati jalan-jalan dunia, 10 kali lipat jumlah pada tahun 1950. Menurut proyeksi terbaru, jumlah kendaraan di dunia akan berlipat dua dalam 40 tahun mendatang, sampai kira-kira satu miliar. Kebanyakan pertambahan ini akan terjadi di negara-negara berkembang, yang permintaan untuk mobilnya diperkirakan meningkat 200 persen di akhir abad ini. Dengan demikian peningkatan jumlah sarana angkutan yang bermesin motor bakar akan sangat memperburuk masalah pencemaran saat ini, terutama di perkotaan.
1. Jenis Kendaraan Bermotor Baru
Di negara-negara maju masalah pencemaran udara oleh gas buang mesin motor bakar telah memaksa harus memberlakukan aturan standar yang lebih ketat bagi penggunaan perangkat kendali pencemaran untuk mobil dan truk. Sebenarnya aturan ini telah mulai diberlakukan mulai tahun 1970-an, para pembuat katalis mulai memperbaiki mutu produk mereka dengan pengembangan sarana untuk memanaskan katalis sehingga mesin kendaraan dapat hidup lebih cepat. Maka memanasi mesin mobol, terutama di negara dengan iklim subtropis, tidak perlu berlama-lama seperti mesin model lama. Teknologi ini merupakan salah satu pilihan yang berhasil mengurangi pencemaran.
Tututan teknologi alternatif telah membangkitkan arus inovasi dalam industri kendaraan, dan salah satunya adalah mobil listrik, walaupun mobil listrik merupakan salah satu kendaraan pertama di abad ini, teknologi ini tak berkembang. Makan karena tuntutan akan udara bersih, sebelum teknologi mobil listrik mendapatkan tanggapan lebih luas untuk dilaksanakan oleh produsen mobil dan masyarakat, pemerintah negara bagian California di AS. Telah menetapkan penjualan kendaraan tanpa emisi (zero-emiting vehicles/ZEV), mulai model tahun 1998. Sejak saat itu, boleh dikatakan semua pembuat mobil terkemuka di dunia, mulai BMW sampai General Motor, telah mengembangkan kendaraan bertenaga baterai, demikian pula sebagai pembangkit tenaga. Untuk membantu para pembuat mobil AS, pemerintah memberikan delapan juta dolar AS kepada US Advanced Battery Consortium untuk mengembangkan baterai yang ringan dan bertenaga tinggi. Perintah pelaksanaan ZEV baru merupakan satu komponen dari berbagai aturan standar pipa knalpot yang lebih ketat dan rumit yang disyaratkan oleh California dalam usahanya untuk secara tajam menurunkan pencemaran dari mobil, truk, dan bus. Peraturan negara bagian ini juga mensyaratkan penjualan kendaraan beremisi ultra-rendah (ultra-low emitting vehicles/ULEV) dan kendaraan transisi beremisi rendah (transitional low emitting vehicles/TLEV), yang semuanya diperhitungkan untuk memasukkan tidak hanya mobil-mobil yang lebih bersih, tetapi juga bahan bakar yang lebih bersih ke pasaran. Sejauh ini, program California telah berhasil.
Kemajuan yang amat cepat dan luar biasa juga telah terjadi dalam pengembangan mesin gas alam super bersih. Walaupun mobil dan truk berbahan bakar gas alam berjumlah ratusan ribu, terutama paling banuak di Italia, Selandia baru, dan negara-negara bekas Unisoviet, tak satupun dari kendaraan-kendaraan itu telah dioptimasikan untuk mengurangi pencemaran udara dari knalpot. Tetapi dengan masuknya program LEV/ZEV California, para pembuat mobil dan pemasok gas alam mulai bekerjasama dalam mengembangkan kendaraan yang dirancang dari dasar untuk menggunakan gas alam dengan hasil yang menakjubkan. Setelah 80.000 kilometer, kendaraan tidak saja memenuhi standar ULEV, tapi juga 96 persen di bawahnya. Lebih jauh, karena alasan praktis, mobil bertenaga baterai sekali dipasarkan akan mencapai dan mempertahankan pasaran kendaraan ringan yang semakin besar. 
Mengikuti inisiatif California, 11 negara bagian AS, yang sebagian besar di bagian Timur Laut, memberlakukan pula standar ZEV/LEV. Jika pemberlakuan ini terus berlanjut, akan ada sekitar dua juta ZEV di jalan-jalan AS pada tahun 2003. Jika diasumsikan lebih jauh bahwa tiap mobil dikemudikan sejauh rata-rata di AS saat ini, yaitu 48 km tiap hari, menggunakan 0,5 kilowatt jam per 1,6 km (yaitu konsumsi mobil bertenaga baterai TEVAN) dari Chrysler, yang merupakan mobil listrik paling boros sampai sekarang) maka tiap mobil akan mengkonsumsi 15 kilowatt sehari semalam, dengan waktu isi ulang (“recharge”) delapan jam. Konsumsi keseluruhan dari semua kendaraan ini berjumlah kurang lebih empat juta kilowatt, atau satu persen kenaikan pada permintaan pajak.
Untuk mengubah semua jenis kendaraan itu menjadi kendaraan bertenaga baterai diperlukan peningkatan kebutuhan listrik sekitar 25% tetapi juga penurunan emisi karbon dioksida dalam jumlah yang sama, asalkan konsumsi listrik sama dengan saat ini. Dengan demikian, mobil bertenaga baterai akan membawa dua berita baik : pencemaran lokal seperti asap kabut dan CO akan sangat terkurangi karena penghapusan pipa klnelpot, pencemaran pemanasan global seperti karbon dioksida akan terkendali dengan digantinya mesin berpembakaran di dalam (internal combustion endgine )oleh pembangkit tenaga sentral yang lebih efisien. Jika semua mobil dapt diubah menjadi mobil bertenaga baterai yang lebih efisien daripada TEVAN, maka keuntungan akan lebih besar lagi.
2. Bagaimanakan di indonesia 
Kasus di kota jakarta adalah contoh yang nyata untuk pencemaran udara karena berjejalnya kendaraan bermotor. Kecenderungan peningkatan kadar Nitrogen Oksida/dioksida (NOx) terutama dibagian tengah kota semakin mencemaskan. Nilai rata-rata tahunan tertinggi sekitar 0,132 ppm (part per million= seperjuta bagian) terjadi di pusat kota. Apabila dibandingkan dengan baku mutu ambien DKI jakarta, dapat dikatakan bahwa seluruh lokasi sudah memenuhi baku mutuyang diinginkan yaitu sebesar 0,002 ppm. Ini berarti lebih kurang sudah mencapai 200%-610% di atas baku mutu. Tetapi bila dibandingkan dengan mutu yang diizinkan, yaitu sebesar 0,05 ppm, dapat dikatakan bahwa bagian tepi kota seperti Tebet dan Pondok Gede masih memenuhi baku mutu, sedangkan lokasi lainnya sudah berada antara 110-240% di atas baku mutu diizinkan.
Pencemaran udara karena debu pada lokasi-lokasi pusat kegiatan, sekitar lokasi industri dan terminal masih tetap melampaui baku mutu. Tingginya kandungan debu, khusus untuk lokasi terminal Pulogadung yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas transportasi. Pada lokasi ini ternyata kandungan debu totalnya sudah lebih kurang 125 persen di atas baku mutu. Hal yang sama juga terlihat untuk kandungan gas SO2 serta NOx dimana kandungannya cukup tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya. Cer,atilah tabel 5.2 yang menunnjukan pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan yang ditimbulkan oleh kegiatan pembakaran bahan bakar minyak (BBM) dari mesin-mesin motor bakar.
Tabel 5.2
Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan

No
Parameter Pencemaran Dihasilkan dari Jenis Bahan Bakar
Pengaruh
1 Karbon Monoksida a.Bensin/Premix
b.BBM 2 Tak
c.Gas a. Menurunkan kapasitas darah untuk membawa oksigen
b. Melemahkan kemampuan berpikir
c.Memperberat penyakit jantung dan pernapasan
d. Menyebabkan sakit kepala (pusing)
2 Karbon Dioksida a.Bensin/Premix
b.BBM 2 Tak
c.Gas a. Mempengaruhi iklim dunia
b. Melalui “green house effect”

3 Nitrogen Dioksida (NO2) a.Bensin/Premix
b.Solar
c.BBM 2 Tak a. Memperberat penyakit jantung dan pernapasan
b. Iritasi paru-paru
c. Menyebabkan hujan asam 
d. Menghambat pertumbuhan
e. Menurunkan visualitas atmosfir
4 Hidrokarbon a.Bensin/Premix
b.Solar
c.BBM 2 Tak Melalui sistem pernapasan, beberapa senyawa hidrokarbon dapat menyebabkan kanker
5 Partikel Debu,Jelaga, Asap a.BBM 2 Tak
b.Solar a. Menyebabkan kanker
b. Memperberat penyakit jantung dan pernapasan
c. Mengganggu fotosintesis tanaman
d. Menurunkan visualitas atmosfer
Udara jakarta dan mungkin juga lingkungan kita, semakin hari semakin dipenuhi oleh pencemaran karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari limbah pembakaran oleh mesin-mesin kendaraan bermotor. Kemacetan lalu lintas yang hampir terjadi setiap hari dan hampit merata di jalanan, terutama pada jam-jam sibuk, telah membuat pencemaran udara semakin meningkat. Senyawa karbonmonoksida dapat terbentuk dari pembakaran mesin motor bakar karena bensin premium atau solar yang di bakar di ruamg tertutup (silinder) mesin kekurangan oksigen.menurut rumus kimia CO, karbonmonoksida adalah gas yang memiliki karakteristik : tak berbwarna, tak berbau, mudah terbakar, dan sangat beracun. Beberapa kasus tentang keracunan CO terjadi karena mesin dihidupkan saat kendaraan berhenti (untuk menghidupkan AC) dalam waktu yang lama. Karena tak berbau, orang yang ada di dalam mobil tanpa terasa akan menghirup gas ini dan pada saat konsentrasi banyak dan mematikan nyawa orang tersebut tak tertolong. Namun keracunan tidak hanya terjadi di ruang tertutup, seperti kabin mobil atau ruang mesin, namun jika emisi gas CO ini kedalam udara bebas (atmosfer)dampaknya akan lebih luas karena dapat menimpa siapa saja.
2.8.1  PENANGANAN PENCEMARAN UDARA
Penanganan pencemaran lingkungan dilakukan atas dasar masukan berupa data yang diperoleh dari hasil pemantauan kondisi kualitas lingkungan udara, air, dan laut. Untuk penanganan pencemaran udara antara lain dilaksanakan terpadu melalui Program Udara Bersih (Prodasih) maupun Program Langit Biru. Program-program tersebut dilaksanakan antara lain bertujuan untuk menurunkan/memperbaiki gas buang emisi dari sumber bergerak. Juga dalam program ini mencakup pengurangan/penggantian bahan bakar yang mengandung bahan pencemar dalam bahan bakar yang lebih bersih.
Program yang bersifat sebagai upaya kuratif seperti tersebut di atas, juga diupayakan program yang bersifat preventif, berupa peningkatan daya dukung lingkungan dengan perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), peningkatan penghijauan dan langkah-langkah lain yang mendukung perbaikan mutu udara, termasuk mensosialisasikan Uji Emisi kendaraan bermotor.
1. Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Uji emisi kendaraan bermotor perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat awam pemilik kendaraan bermotor, mengingat bahwa gas buangnya memiliki andil yang cukup besar bagi pencemaran udara kota. Pengaruh pencemaran udara bagi kenyamanan dan kesehatan lingkungan hidup. (Lihat tabel 5.4)





Tabel 5.4
Parameter Buku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor di Wilayah DKI Jakarta

No Jenis Kendaraan Bermotor
Jenis Bahan Bakar Buku Mutu Emisi
CO%   NO-ppm    HC-ppm  Asap % Bosch
(vol)      (vol)                              Ө102mm
1 Mobil Penumpang Bensin/Premik
Solar
BBM 2 Tak
Gas 4,50      1.200          1.200                 -
-     1.200          1.200               50
4,50      1.200          1.200               50
3,00         -                  -                     -
   
2 Mobil Barang Bensin/Premik
Solar
Gas 4,50      1.200           1.200                -
-     1.200           1.200                -
3,00          -                 -                     -
3 Mobil Bis Bensin/Premix
Solar
Gas 4,50      1.200           1.200                -
-     1.200           1.200              50
3,00          -                 -                     -
4 Sepeda Motor Bensin/Premix
BBM 2 Tak 4,50      2.800           2.400                -
4,50      3.600           3.000                -

Dalam proses stadia perkembangan suatu kota dari stadia muda ke stadia dewasa (setelah stadia dewasa ada stadia peremajaan kota) banyak bidang-bidang yang harus digarap secara bersungguh-sungguh, salah satunya adalah pencemaran udara. Hal tersebut merupakan gejala yang tidak dapat dihindarkan, tetapi yang harus disadari sangat berpengaruhnya pencemaran udara terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia dan lingkungan harus mendapatkan prioritas utama. Inilah yang merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa untuk menjaga kelestarian bumi.
2. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat, seberapa kecilnya sekalipun, akan sangat besar artinya bagi terciptanya kualitas udara bersih yang kita dambakan bersama. Partisipasi masyarakat hanya dapat terjadi apabila baik perorangan maupun kelompok masyarakat memahami konsep-konsep lingkungan secara sederhana dan tumbuh kesadarannya untuk menciptakan lingkungan yang senantiasa mendukung kehidupan dalam kesehariannya. Oleh sebab itu, Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bertanggung jawab atas pembentukan masyarakat yang sadar lingkungan dan dapat berpartisipasi atas program-program untuk mewujudkan kelestarian lingkungan.PLH menjadi tanggung jawab bersama antara : Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah), Keluarga, dan masyarakat (antara laim LSM) dengan kegiatan-kegiatan yang diprakarsai, difasilitasi, dan diwadahi oleh pemerintah.
Upaya apapun yang bertujuan untuk mengembangkan partisipasi masyarakat, sebagaimana menjadi tanggung jawab PLH, tidak akan berhasil mencapai sasarannya apabila masyarakat sendiri tidak dapat menikmati hasilnya secara langsung. Program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah harus menyentuh kepada kepentingan seluruh rakyat. Oleh sebab itu, dalam konsep pembangunan berkelanjutan merumuskan ada empat pilar, yang disebut sebagai keperpihakan(pro), harus dikembangkan, yakni berpihak pada: (1) lingkungan hidup, (2) rakyat miskin , (3) jender, dan (4) lapangan kerja. 


BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pencemaran udara terjadi karena manusia menganggap udara sebagai “ keranjang sampah”. Dalam kaitan dengan pencemaran udara hal-hal yang harus dicermati yaitu : 
1. Tujuh pencemar utama dan sumbernya 
2. Hujan asam
3. Penipisan lubang ozon
4. Perubahan iklim dan pemanasan global
5. Kualitas udara di dalam ruangan
Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk pengelolaan pencemaran udara. Salah satu tujuan penting PLH adalah memberdayakan masyarakat agar mampu berpartisipasi. Namun untuk hal ini dibutuhkan prakarsa, fasilitas, dan penampungan kegiatan oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat akan menjadi lebih besar apabila masyarakat termotivasi. Membangkitkan motivasi paling utama ialah jika masyarakat dapat menikmati setiap pemerataan hasil pembangunaan, sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial yang lebar.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjoko, dkk. 2011, Pendidikan Lingkungan Hidup, Jakarta: Universitas Terbuka.

2 komentar: